My Thoughts

6 Tata Krama Group Whatsapp yang Perlu Dilakukan

Jaman sekarang untuk berkomunikasi yang mudah dengan banyak orang adalah dengan mengandalkan Whatsapp Group. Di handphone aku, ada sekitar 20 group whatsapp yang ada aku sebagai anggotanya. Dari mulai group keluarga, group sahabat, group arisan, group komunitas blogger, group komunitas selain blogger, group warga komplek rumah, group wirausaha dan group sekolah bahkan group sekolah ini ada dari group SD, group SMP, group SMA, dan group kuliah. Tidak lupa group orang tua murid sekolah anak-anakku, banyak kaaaann hahahaha

Walaupun tidak semua group itu aktif tapi tetap saja aku berdiam diri didalamnya, resikonya bikin batere handphone cepat habis. Dengan banyaknya group whatsapp itu, aku jadi memperhatikan perilaku dari beberapa anggotanya. Berkaca dari situ, aku mau sharing aah tata krama yang perlu dilakukan dalam group whatsapp. Tapi sebelumnya monmaap nih, aku bukan bermaksud menggurui yaa cuma ingin berbagi pengalaman pengamatan.

JAPRI saja deh.

source: Google

Japri adalah singkatan dari jalur pribadi. Jika ingin mengobrol hanya satu orang dalam group, sebaiknya kalian japrian aja. Agak aneh sih kelihatannya kalau ada yang berdialog hanya berdua hehehe

Jangan berdebat dong ah…

source: Google

Sejujurnya ini mengganggu lhooo, kalau memang ada yang perlu diperdebatkan pada satu orang anggota kembali lagi ke aturan Japri. Kecuali berdebatnya rame-rame itu baru seru hahaha

Berpikir sebelum sharing sesuatu ke group

source: Google

Naah ini nih kadang yang suka bikin panik, apalagi group emak-emak. Bikin kesel kalau ada yang share kabar hoax yang belum tentu benar kaaan.

Jangan suka spam, please...

source: Google

Sebenarnya nggak masalah suka share motivasi, tapi kalau berkali-kali dengan jarak waktu kirim yang berdekatan kan bikin malas juga gaeess...

Jangan suka keluar masuk group.

source: Google

Meninggalkan group whatsapp dengan alasan batere handphone mau habis atau bikin lemot kadang masih bisa diterima. Tapi kalau keluar masuk group dengan alasan yang sama berkali-kali, menurutku itu ngga sopan ya.

Jangan kepo sama orang yang left group

source: Google

Aku kalau terpaksa harus left group whatsapp pasti punya alasan yang serius dari sekedar batere mau habis atau bikin lemot. Aku pun pasti akan pamit baik-baik kepada penghuni group terutama admin. Tapi aku juga kesal, kalau setelah left group ada yang chatt kepoin aku tanya-tanya alasan kenapa left group, risih saja gitu semacam diinterogasi hahaha

Seperti ituuuuh sharing aku tentang tata krama jika bergabung dalam group whatsapp. Kira-kira apalagi ya? please sharing dikomen πŸ™‚

 

happy wife, happy mommy, happy blogger :)

23 Comments

  • Mega

    plus jangan jutek ya mbak kalau ada yang gak mudeng ngikutin grup WA. malah dimarahain “makanya baca grup dong” wkwkw ini sih aku pengalaman pribadi

  • Diary Novri

    Tatakrama grup whatsapp, sepele tapi penting ya mb.
    Aku kurang suka kalau misalnya pas aku bilang sesuatu, trus ada yg nimpalin… ‘Belum manjat ya’ atau ‘makanya baca dulu’ dan sebangsanya.

    Menurutku, bisa gunakan bahasa yang lebih baik, ‘sudah dibahas diatas’ atau ‘bisa scroll dulu chat yg atas’ apalagi jika itu sifatnya perubahan dari aturan yang telah disepakati sebelumnya.

    Ya mungkin ada yang beranggapan sama aja, tapi feeling nya pasti beda. Apalagi bahasa tertulis kan bisa mudah sekali menimbulkan missed perception jika kita tidak pintar-pintar memilih diksi yang baik.

  • Novya Ekawati

    aku di grup WA seringnya jadi penikmat eh salah penyimak mbak hehehehe, nyimak aja, kalo grupnya dah mo dibubarkan baru ijin left. Kalo ada diskusi yang nyambung ya ikut sedikit-sedikit ngobrol hehehe

  • Lia Yuliani

    Tata krama lain di grup adalah lebih peka atau empati, pada anggota lain yang mungkin belum paham, bantu jawab aja kalau Kita sendiri bisa. Toh, enggak ada salahnya membantu orang lain.

    Sama halnya saat ada yang memberi komentar sebisa mungkin ditanggapi atau dibalas komennya, termasuk komen ke blog yang punya. Bener, enggak?

  • Sari Effendi

    Kalau aku, kadang suka kesel tiba-tiba dimasukkan ke grup WhatsApp tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, manalagi share infonya cuma sebulan sekali lagi .kan gak manfaat dan cuma menuh2in memori..hihi..

  • Erin

    Kalau sampai 20 grupnya kebanyakan gak sih, mba. Hehe…
    Dan jangan jadi silent rider juga menurutku mba, eh aku si yang suka gitu. 🀣

  • Asih

    Adap Grup WA banyak juga ya Mba.. Yang kurang asyik di grup tuh, kalo ada info penting tapi tidak di baca dulu, jadinya bolak balik di tanya ulang deh, harus extra sabar ya

  • Haeriah Syamsuddin

    Jangan kirim gambar tidak senonoh, please. Huhuhu, saya keluar dari WAG alumni sekolah dan kampus gara-gara hal ini.Udah dibilangi beberapa kali, tapi teman tuh tetap bandel. Ya udah, ketimbang anakku melihat gambar tersebut secara tidak sengaja ketika membuka hp-ku gara-gara gambar tersebut ter-save otomatis, lebih aman saya left aja.

  • Siska Dwyta

    Banyak juga WAGnya grupnya ya Mbak, ampe puluhan gitu. Tapi sama nih saya juga gabung di beberapa grup dan lebih banyak diamnya alias gak aktif. Paling suka nyimak saja. Btw boleh juga nih tata kramanya etapi yang terakhir itu pernah saya lakukan. Itupun keponya cuma sama sama teman akrab atau keluarga yang tiba2 keluar dengan alasan yang gak jelas atau tanpa pamit.

  • Neni Yulian

    Benar banget mb.saya lebih pilih jadi silent reader klo grupnya agak aneh. Apalagi kirim video yg ga penting. Kadang saya pilih pilih masuk grup. Takut ga bermanfaat juga.

  • Nisya Rifiani

    Wah iya kayaknya harus disebarluaskan nih artikelnya biar rang orang tau. Klo aku, grup wasap yang paling banyak itu grup kantor, macem2 grupnya ampe sebel.. wqwq. habis itu banyak grup job blogger #ea

  • Sapti nurul hidayati

    Wah, grup WAku juga banyak.. Meskipun beberapa saya cm sbg silent reader. Kadang malah ga sempat baca itu apa lgsg clear chat. Salah satu alasa ya utk sopan santun saja. Ga enak left, ntar dikiranya macam2…hihi. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *