Parenting

8 Tips Sederhana Menjadi Ibu Sambung yang Bahagia

Selain rezeki dan maut, jodoh juga salah satu kuasa Tuhan YME. Termasuk dikasih jodoh lagi sesudah terjadi perceraian. Nah jika kita dikasih kesempatan menikah kembali setelah bercerai dengan laki-laki yang memiliki anak dari pernikahan sebelumnya artinya kita menjadi ibu tiri atau istilah kekiniannya IBU SAMBUNG.

Jaman dulu, ibu sambung selalu dianggap jahat, suka pilih kasih dan aniaya anak bawaan suaminya. Tapi yang kuperhatikan, jaman sekarang sudah banyak ibu sambung yang bahkan terlihat seperti ibu kandung dari anak suaminya.

Kenapa judul blogpost ini tentang ibu sambung yang bahagia? karena selain kita bahagia mendapatkan jodoh lagi, kita juga harus bahagia dengan “bonus” yang dibawa oleh suami kita.

Terus bagaimana supaya jadi ibu sambung yang bahagia? mohon dibaca tulisan ini perlahan sampai akhir ya hehehe… Sebelumnya ada disclaimer nih, tulisan ini kubuat berdasarkan pengamatan sekaligus pengalamanku dan teman-temanku yang menjadi ibu sambung, jika kenyataan yang ada ternyata berbeda mohon maaf aku bukan bermaksud menggurui cuma sekedar ingin berbagi cerita 🙂

Menjadi ibu sambung yang bahagia yang terpenting harus…IKHLAS

Yes, ikhlas menerima segala hal yang terkait dengan suami dan masa lalunya. Menerima anak suami dari pernikahan sebelumnya, menerima jika suami berbagi nafkah untuk anak sambung, dan menerima jika suami masih berkomunikasi dengan mantan istrinya berkaitan dengan anak mereka.

Jangan berharap muluk-muluk…

Jangan berharap anak sambung akan menerima kita secara tulus dengan cepat apalagi berharap anak sambung langsung memanggil kita dengan sebutan mama. Siapa tahu sebenarnya si anak sambung belum rela bapaknya menikah lagi, siapa tahu aja anak sambung tersenyum depan kita karena dipaksa bapaknya. Jadi take it slow aja sist hehehe…<< auto nyanyi 🎤🎶 karena ku selow sungguh selow sangat selow tetap selow🎤🎶

Sayangi anak sambung dengan tulus…

Kita pasti bahagia jika suami kita menyayangi anak sambungnya alias anak kandung kita dengan tulus. Lantas kenapa kita tidak balas ketulusan itu dengan hal yang sama?
Menyayangi dengan tulus itu bikin bahagia lhooo, tidak akan ada beban dihati. Belajarlah menyayangi anak sambung dengan tulus seperti kita menyayangi anak kandung kita sendiri.

Anti Baper-Baper Klub

Dilarang baperan kalau jadi ibu sambung. Karena dalam suatu waktu secara sengaja atau tidak sengaja, anak sambung kita akan membahas ibu kandungnya. Misalkan hobi ibu kandungnya, kegiatan sehari-hari ibu kandungnya bahkan perlakuan ibu kandungnya terhadap suami. Kita sebagai ibu sambung ya harus legowo dong ah, anggap aja lagi sharing session gitu hehehe
Jangan baper juga kalau suami harus bertemu dengan mantan istrinya untuk kepentingan anak sambung.

Jangan Kepo…

Jangan suka kepo ke anak sambung kecuali dia sendiri yang cerita misalkan penyebab perceraian ibu kandungnya dengan suami. Apalagi kepo tentang hubungan ibu kandungnya dengan suami semasa masih menikah dulu hahaha kudu kuat mental lho itu. Percaya aja deh dengan cerita suami, daripada baper tak berkesudahan.

Berteman dulu menjadi orang tua kemudian…

Pada saat orang tuanya berpisah, bukan berarti anak sambung butuh kita sebagai pengganti ibu kandungnya. Apalagi jika anak sambung ada didalam hak asuh ibunya, artinya dalam keseharian si anak sambung tetap mendapatkan sosok seorang ibu. Nah kita sebagai newcomer sebaiknya berteman dulu dengan anak sambung. Luangkan waktu agar bisa lebih mengenalnya dan agar dia merasa ada orang dewasa yang bisa dipercaya selain ayah ibunya. Setelahnya, kita tetap harus bersikap sebagai orang tua yang menerapkan aturan terbaik buat anak-anaknya. Diskusikan dan beri pengertian bahwa aturan-aturan yang kita terapkan adalah untuk kebaikannya.

Perlakukan sama dengan anak kandung…

Yup, ini harus dilakukan!!! Pada saat kita menerima kondisi suami yang sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, berarti kita secara sadar siap “ketambahan” anak. Atur mindset untuk berpikir anak sambung sebagai anak kandung, kemudian atur mindset supaya tidak terjadi sibling rivalry diantara mereka. Pada saat terjadi konflik antara anak kandung dengan anak sambung, bersikaplah netral. Tetapkan aturan bahwa yang bersalah harus terima konsekuensinya. Hal ini juga berguna untuk anak kandung kita agar menghormati saudara barunya. Berikan perhatian dan kenyamanan yang sama untuk mereka.

Kompak dengan Ibu Kandungnya

Sejujurnya ini susah-susah gampang sih, karena pasti ada sedikit dramanya. Kuatkan mental dan hempaskan baper, tanamkan mindset bahwa mantan istrinya suami kita ini adalah teman baik yang suatu saat kita butuhkan pertolongannya terkait anak sambung atau bahkan dia bisa saja membutuhkan pertolongan kita.

Menjadi ibu tidaklah mudah terlebih menjadi ibu sambung. Tetapi jangan menyerah, semua akan baik-baik aja 🙂

happy wife, happy mommy, happy blogger :)

50 Comments

  • Ifa Mutia

    Takdir hidup siapa yang tahu ya mba. Yang penting kita ikhlas menjalaninya. Walaupun bukan anak kandung kita jika kita tulus menyayangi mereka, Insya Allah mereka pun bisa menerima kita.

  • Sari Hati

    Yap bener, karena anak sambung itu terlebih dahulu hadir. Jadi sebelum memutuskan menjalani hidup dengan pasangan yang sudah menjadi ayah. Harus banget membangun bonding dengan anaknya.

  • Fauziah azzahra

    Huhuhu ko aku jadi sedih bacanya. Terkadang kita sama anak kandung aja masih banyak marahnya. Banyak kurang sabar. Pasti susah ya menghempaskan baper dan menerima anak suami dengan ikhlas… ibu sambung luar biasa.

  • Vicky Laurentina

    Dear Mbak Irena, tipsnya baik sekali. Ternyata begitu perasaan menjadi ibu sambung ya, tantangannya jauh berbeda daripada menjadi ibu kandung. Bagus sekali ini untuk didengarkan oleh perempuan-perempuan yang berniat menikahi laki-laki yang sudah punya anak.

  • Fenni Bungsu

    Bicara soal ibu sambung kalau melihat keluarga A6, Ashanty bisa menjadi ibu sambung yang baik yak buat aurel n azriel, jadi sebenernya via kasih sayang tulis bisa merekatkannya

  • Suciarti Wahyuningtyas

    Beberapa temanku ada yang jadi ibu sambung juga nih, mereka juga selalu cerita “awalnya tuh gak gampang sampai sekarang mereka bisa menerima”. Yang paling penting tuh emang tulus dan ikhlas. Karena gak semua anak sambung bisa menerima ibu sambung dengan baik.

  • April Hamsa

    Aku punya beberapa teman yang jadi ibu sambung mbak, alhamdulillah sih keluarganya rukun2 aja, emang butuh kebesaran hati dan ikhlas ya. Yg penting apa2 kalau ada problem dibicarakan gtu kyknya, ya ma suami dan jg ma anak2 apalagi kalau anak dah dewasa

  • Juli Dwi Susanti

    Setuju banget mbak, menjadi ibu atau bapak sambung memang harus seperti itu, seperti aku yang harus punya suami lagi dengan tiga anak laki-laki menuju dewasa terasa sekali kerjasamanya

  • Grandys

    Masya Allah mbaaa. Sharing nya sangat bermanfaat lho, jadi tau banget kisah ibu sambung itu gimana. Dan bener banget, ya kita harus bahagia, itu prioritas nya

  • Lia Yuliani

    Ibu sambung nama lain dari Ibu tiri. Tak selamanya ibu tiri itu jahat. Hehe …
    Memang benar yang terpenting adalah ikhlas dan menerima. Anak juga nantinya akan paham kalau kasih sayang ibu sambung tulus dia juga akan menghargai dan menyayangi ibu sambungnya. Insyaallah

  • Ludyah Annisah

    Tulisan yang manis mba, dan wajih dibaca banyak orang nih. Terlebih, tentang doktrin ibu sambung itu sendiri. Baca ini jadi bisa merasakan langsung dari sudut pandang si anak dan ibu sambungnya juga tentunya. Menarik nih mba.

  • anggraeni septi

    Halo mbak Irena, sungguh aku bacanya rada mellow, oh ini ya perasaan Ibu sambung. Ternyata gak mudah kayak liat artis Ussy Andhika atau Anang Ashanty. Ternyata banyak tantangannya yang itu ujungnya pada perasaan ikhlas, legowo, dan gak boleh baper. Apalagi jika suami masih kontak dengan mantan istri, berhubungan dengan nafkah untuk anak. Ah mewek. Tapi yakin, semua Ibu sambung pasti berusaha menjadi Ibu yang baik. Sama baiknya pada anak kandung. Semangat semua buat Ibu sambung!!! Kalian memang berhak bahagia 😀

  • Tina

    Ibu mertuaku sekarang merupakan ibu sambung. Baik banget sama anak, menantu, dan cucu-cucunya. Padahal usianya masih muda. Aku paham ga mudah dia diterima keluarga suamiku tapi dia berusaha. Keren dehh

  • Antin Aprianti

    Subhanallah kagum sekali dengan ibu sambung yang bisa dekat banget sama anak dari suaminya. Memang setuju banget mbak, kita harus memperkalukan anak suami sama dengan anak kita sendiri. Sayang sama bapaknya, harus sayang anaknya juga. Thank sharingnya Mbak

  • Erin

    Ibu sambung memang memiliki image yang kurang baik, mba.
    Karenanya harus dimulai dari sendiri ya mba, dengan ikhlas agar tidak baper.

  • Keke Naima

    Kayaknya gara-gara akrab dengan kisah Bawang Merah dan Bawang Putih sama kisah Cinderella, makanya image ibu sambung memang agak negatif hihihi. Padahal ya kenyataannya banyak juga ibu sambung yang baik

  • adeuny

    kalo dulu ada lagu ibu tiri tuh ya mbak. itu sering bikin anak takut sama ibu sambung.. bermanfaat banget tipsnya ini buat temen2 biar tetep pede juga ketemu sama anak sambung.. semoga bisa selalu menjadi keluarga bahagia

  • Emmy Herlina

    Luar biasa yaa artikelnya. Sungguh mulia ibu sambung ini yg bisa menyayangi anak suaminya dengan ikhlas dari hati. Dan tidak membedakan setelah punya anak kandung sendiri.

  • Hastin Pratiwi

    Masya Allah, makasih tipsnya mba. Saya juga sudah berpisah dgn mantan suami, tp masih blm siap menikah lagi. Tipsnya sangat bermanfaat.
    Btw, saya beneran baru tahu istilah ibu sambung ini, kuper banget dahh 🙂

  • lendyagasshi

    Satu-satunya Ibu sambung yang aku kenal cuma Ashanty.
    Itupun artis yaa….yang kalo di depan kamera, kompak banget sama anak sambungnya.
    Apakah realitanya begitu?

    Karena aku pernah…ngasuh ponakan.
    Ponakan niih yaa..bukan anak (sambung) beneran.
    Kadangkala, suka keluar KZL yang berlebihan…tapi kadang kalo mo kompak, jadi baiknya juga kebangetan.

    Jadi menurutku, kalau bukan anak sendiri itu…suka out of control dalam berbuat.

  • April Hamsa

    Nah berteman dulu tu mbak, mendapatkan hati si anak yaaa. Kalau anaknya masih kecil biasanya lebih mudah penerimaannya. Yg kadang suka problem kalau anaknya udah dewasa. Ya tergantung komunikasi kyknya ya mbak 😀

  • Rach Alida B

    Hihi menjadi ibu sambung itu tak mudah memang. Dan memang kita harus menganggap diri kita juga adalah orangtua dari anak sambung sehingga semakin tak ada pembeda 🙂

    Tetap semangat mbaa

  • Wian

    Sekarang istilahnya ibu sambung ya? Lebih terdengar nyaman di telinga.
    Berteman dulu baru menjadi orang tua. Ini aku setuju banget. Supaya si anak juga gak kaget ya mba ujug2 disuruh manggil ibu yang dia belum punya chemistrynya

  • Meriska Putri

    Aku punya ibu sambung, gak baik tapi gak jahat juga. Kalau ketemu jarang banget ngobrol. Mungkin karena nikahnya pas aku udah segini gede. Jadi berasa aneh aja punya ibu baru 😀

  • herva yulyanti

    Aku punya ibu sambung mba semenjak ibu meninggal, sayangnya ibu sambungku yang pertama jahara aku sampe ga boleh ketemu hahaha..udah mirip sinetron indosiar banget :p

    tapi aku yakin jadi ibu sambung itu emang susah dan utamanya no bapaer2 club itu emang betul dan untuk panggilan sampe sekarang aku ga bisa panggil mamah masih tante 😀

  • Monica Anggen

    Sampai hari ini aku tak habis pikir kenapa ya kebanyakan ibu sambung diidentikkan dengan ibu yang jahat? Atau karena dulu pernah ramai film Ari Anggara itu ya? Faktanya sekarang aku juga banyak lihat kok ibu sambung yang baik dan penyayang. Dan dari tulisan Mbak Iren ini, aku jadi tahu pula perjalanan di awal pastilah tak mudah ya. Semangat para ibu sambung. Aku salute euy

  • ayu

    sengaja aku cari2 artikel ttg ibu sambung, karena aku lg melow. Yaa, aku ibu sambung utk ke3 anak suamiku (13, 11 dan 8th).
    Gampang2 susah. Susah2 gampang. Krn anak2 sdh terbiasa “tanpa aturan” selama 4th ini, krn tinggal hny dg ayahnya (ibunya pergi).

    Terimakasih artikelnya mbak. Aku hrs mulai buang jauh2 rasa baperku kalo anak2 bertingkah menguji kesabaran. Pengen cubit aja rasanya. Tp ga mungkin ya? Hari gini kalo anak dicubit bukannya tambah nurut malah tambah bertingkah. (hiks)..

    Semoga aku bs jd ibu yg terbaik utk semua anak2ku. (yg anak sambung dan anak kandung kelak). Aamiin.

  • Yulia nurohmah kartika

    Assalammualaikum aku yg berstatus sebagai ibu sambung..skg ini menjalankn kehidupan dgn prinsip..”berbuat baik sajalah kpd siapapun kapanpun tnpa terkecuali.jgn ingin dinilai baik oleh manusia tp berharaplah dinilai baik oleh alloh swt”hdp takkan ada beban krn smw y qt serahkan..

  • Ry

    Aku 25th mbk. Dan mau jadi ibu sambung untuk 2 anak laki2. 8 dan 5th. Hubungan calon dan mantannya ngak baik. Jujur aku mau nerima mereka dengan ikhlas, Aku pengen jadi ibu yg baik buat mereka, kasihan lihat mereka. Tapi kayanya emang ngak gampang.

  • Dian Ayu

    Bener bgt yg ditulis mbak Irena ini. Saya ibu sambung dari 2 anak perempuan, 15th dan 11thn. Sebelumnya Saya single, so, begitu menikah kaget dgn adaptasi dn harus ngemong mereka, menerima, ikut mendidik, pun khawatir dgn penerimaan mereka thd saya. Saya pun cemburu dgn kedekatan mereka dn ayahnya, terlebih ketika kecil sy tidak mendapatkan sosok ayah. Sy bolak-balik konsul ke psikolog utk self-healing dgn harapan sy bisa menjadi ibu sambung yg lebih baik.. Bener kuncinya harus ikhas.. Makasih mbak Irena sudah menulis ini.. Semangat buat Saya dan semua ibu sambung diluar sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *