My Thoughts

Seram, Inilah 7 Dampak Buruk Sosial Media Terhadap Kehidupan Keluarga

Nggak punya Instagram ??? Nggak punya Facebook ??? Nggak punya Twitter ??? Ngga punya chanel Youtube ???
Monmaap, pasti kamu nggak gaul deh. Nggak kekinian banget sih, hari gini nggak punya sosial media. Kamu pasti bukan warganet yang maha benar hihihi….

Tidak bisa dipungkiri, sosial media di jaman sekarang makin melesat perkembangannya. Manfaat sosial media adalah sebagi wadah silahturahmi dunia maya, bahkan ada beberapa berita yang aku baca bahwa sosial media dapat mempertemukan kembali anggota keluarga yang sudah lama tidak berjumpa (secara fisik). Selain itu, sosial media juga menjadi ajang berjualan istilahnya sebagai toko online.

Tapi ternyata sosial media juga bisa menimbulkan dampak buruk dalam kehidupan keluarga. Aku ceritakan beberapa diantaranya yang sering terjadi ya….

Hilangnya quality time bersama keluarga

source: google

Makin jarang terlihat obrolan dan tawa canda sebuah keluarga akibat masing-masing anggota keluarga sibuk dengan smartphonenya. Aku pernah melihat (sepertinya) sebuah keluarga di suatu restoran, ibunya sibuk foto makanan, anak-anaknya sibuk main game, entah apa yang dilakukan ayahnya yang pasti dia fokus dengan smartphonenya.

Gangguan Tidur

source: google

Para peneliti dari University of Pittsburg melakukan penelitian terhadap 1700 orang yang berusia 18-30 tahun. Hasilnya mereka menggunakan waktu tidur untuk berkegiatan menggunakan sosial media dan mengalami gangguan tidur akibat cahaya biru dari ponsel atau laptop.

Bullying

source:google

Banyak bullying yang terjadi pada sosial media. Tidak pandang bulu, bahkan sosial media Presiden RI pun kerap terjadi bullying. Bullying tersebut biasanya berupa kata-kata atau komentar yang berisi hujatan dan penghinaan.

FoMO

source:google

FoMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. FoMO dapat diartikan sebagai rasa cemas akan hilangnya interaksi dengan orang banyak melalui sosial media. FoMO dapat menyebabkan rendah diri, kesepian, rasa cemburu pada orang lain dan halusinasi. Yang paling sering terlihat adalah banyak pengguna sosial media yang memamerkan harta benda, liburan mewah dan sebagainya demi mendapat notifikasi kekaguman (likes) atau komentar puja puji.

Penipuan

source:google

Jaman sekarang, sosial media banyak digunakan sebagai wadah untuk berjualan. Selain dapat menghemat biaya operasional sewa toko, melalui sosial media dapat menjangkau (calon) pelanggan lebih banyak. Tetapi juga banyak penjual di sosial media melakukan penipuan dari mulai nominal berjumlah kecil sampai dengan jutaan.

Pornografi

source:google

Makin maraknya aksi pornografi pada sosial media, bahkan mulai merambah ke pornografi anak. Banyak situs pornografi yang mempromosikan konten mereka melalui sosial media. Banyak juga situs kencan online yang memiliki modus pornoaksi. Bahkan para pedofilia (penyuka seks dengan anak-anak) menjaring korbannya melalui sosial media.

Perceraian

source:google

Ternyata belakangan ini banyak perceraian yang terjadi dipicu oleh sosial media. Menurut berita yang kubaca dari detik.com sebanyak 2048 kasus perceraian yang terjadi di Bandung disebabkan oleh perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang dipicu oleh sosial media. Tidak hanya terjadi di Bandung, di daerah lain pun seperti Bekasi dan Depok juga banyak terjadi perceraian yang dipicu oleh sosial media.

Terus bagaimana solusinya ???

Alhamdulillah aku hadir di acara Seminar Sehari Pengarustamaan Gender yang diadakan oleh Kementerian Agama. Seminar yang memiliki tema “Perempuan dan Media Sosial; Peran Perempuan Menghadapi Pengaruh Media Sosial dalam Menjaga Ketahanan Keluarga” memberikan beberapa solusi untuk mengatasi dampak buruk sosial media ini, yaitu….

1. Luangkan waktu dengan keluarga.
Terapkan aturan beberapa jam tanpa gadget dalam sehari bersama keluarga. Misalkan bisa sambil temani anak belajar atau mengadakan obrolan keluarga pada saat melepas lelah setelah pulang dari bekerja.

2. Aturan penggunaan gadget.
Tentukan aturan menggunakan gadget pada anak, apakah gadget tersebut adalah hak milik anak atau hak guna. Kemudian tentukan durasi penggunaan gadget.

3. Melibatkan diri dalam kegiatan anak.
Terutama pada saat anak sedang menggunakan gadget. Pilih konten yang sesuai dengan usia anak dan melakukan obrolan dengan anak tentang konten tersebut.

4. Aturan konten media sosial pada anak.
Khususnya untuk konten Youtube, lakukan kontrol konten pada setting aplikasi. Lakukan pemeriksaan berkala.

5. Larang anak yang sudah remaja untuk posting foto diri berlebihan apalagi dengan pakaian yang menunjukan aurat.

6. Laporkan penipuan yang dialamin pada saat melakukan transaksi online.
Bisa melalui aduankonten.id atau menghubungi nomer whatsapp 08119224545 atau melalui sosial media Twitter @aduankonten dan Instagram @misslambehoaks.

7. Kuatkan iman dan berbenah diri untuk ketahanan rumah tangga.
Mengingat makin banyak pengguna sosial media, makin mudah bertemu dengan orang lain baik itu kawan lama atau kenalan baru.

Sosial media itu ibarat pisau. Apabila digunakan dengan baik akan bermanfaat, apabila di salahguna kan akan berdampak buruk. Bijaksanalah menggunakan sosial media πŸ™‚

 

 

Β 

 

happy wife, happy mommy, happy blogger :)

22 Comments

  • Ilham

    Setuju banget, sosial media ibarat pisau bermata dua. Kita dapat memperkaya pengetahuan kita dengan itu, tetapi juga dapat merusak diri kita jika tidak dijaga dengan baik.

    Kalau youtube untuk anak sepertinya ada yang namanya youtube kids mba, jadi itu youtube kontennya khusus buat anak-anak. Jadi nggak ada deh tuh konten prank aneh-aneh seperti di youtube yang biasanya.

  • Efa Butar butar

    Seseram itu ya Mom. Dan sayangnya masih banyak sekali pengguna yang belum menyadari hal ini. Memang kalau udah login ke sosial media, rasanya seru sekali. Dan terus ingin berlama-lama di sana sampai lupa waktu

  • Okti Li

    Bener sekali. Kurang kurangnya bijak dalam menggunakan media sosial, bisa bisa kita terjebak dalam salah dan dosa.
    Apalagi saat ini, orang yg merasa dirugikan, bisa melaporkan balik orang yang dianggapnya menyakitinya di media sosial. Jadi memang harus waspada. Jarimu harimaumu…

  • Akarui Cha

    Memang ya Mba. Segala sesuatu yang dimanfaatkan secara berlebihan itu nggak baik, termasuk media sosial atau penggunaan smartphone terlalu lama. Makanya memang butuh adanya waktu bebas smartphone kalau di rumah atau di acara kumpul keluarga, biar beneran bisa berinteraksi sosial secara nyata layaknya manusia sebagai insan sosial.

  • Intan Daswan

    Di satu sisi sosmed itu memberikan dampak positif, tapi di sisi lain dampak negatifnya pun bikin ngeri. Intinya mungkin kita harus lebih bijak aja dalam penggunaan sosmed. Jangan sampai hanya gara-gara pingin eksis di dunia maya, kehidupan di dunia nyata malah hancur.

  • Dian

    Klo Q sosmed dalam rangka menunjang kerjaan sbg blogger.
    Ada wkt khusus yg memang kugunakan untuk kerja.
    Di rumahku ada free gadget hour, jam 6-9 kami meletakkan smua gadget,

    Kami ganti dgn baca buku bersma

  • Natra Rahmani salim

    Aku ngerasain banget kak irine capek mengejar sosial media karena terkait kerjaan. Mata jadi perih, sibuk mikirin konten, dan jarang berinteraksi dengan dunia nyata.

    Alhasil sering anxiety. Perlu banget buat detox media sosial. Poin poinnya bener banget nih kkk.

  • elva s

    Sosmed itu memang membawa hal positif jika sang pengguna bijak menggunakannya, dan sebaliknya jika pengguna tidak bisa memanfaatkan dengan baik, maka hal negatif yang ia kerjakan.
    Kita lah yang mengontrol dengan bijak penggunaannya

  • lendyagasshi

    Aku pun sejujurnya sudah mulai lelah dengan sosial media.
    Dan aku saat ini sedang menikmati kehidupan dunia nyata saat bersama teman-teman.
    Tanpa inget pegang HP untuk sekedar selfi.
    Biarkan kenangan ini abadi dalam ingatan.
    Hehheh~

  • Nia K. Haryanto

    Iya banget, dampak sosial media udah banyak terjadi di sekitar aku mom. Serem lihatnya. Dulu aku sempet berniat ngajak anak buat manfaatin sosial media untuk nyari uang jajan. Tapi ngelihat banyak madharatnya, aku bersyukur deh anak-anak gak tertarik dengan media sosial. Ngeri…

  • Ludyah Annisah

    Wuiihh, bener banget mbaa semua poin ya disebutkan tadi. Bener-beneer syeremnya lagi kalau kita sebagai ibu enggak bisa mengikuti jaman teknologi saat ini, sampai akhirnya malah gak bisa kontrol anak dalam menggunakan gawai. Serius, lebih serem!

  • artha

    sejauh ini masalah kami di poin 1 tapi yaa mau bagaimana lagi, suami jg cari kerjaan sampingan dari jualan di medsos. hehe. saya dukung ajah pokoknya pas lagi sama anak, jangan sering2 pegang hp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *